JURNAL KESEHATAN MERCUSUAR
https://jurnal2.mercubaktijaya.ac.id/index.php/mercusuar
<p style="box-sizing: border-box; margin: 0px 0px 10px; font-family: Ubuntu, Tahoma, 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; font-style: normal; font-variant-ligatures: normal; font-variant-caps: normal; font-weight: 400; letter-spacing: normal; orphans: 2; text-align: justify; text-indent: 0px; text-transform: none; white-space: normal; widows: 2; word-spacing: 0px; -webkit-text-stroke-width: 0px; text-decoration-thickness: initial; text-decoration-style: initial; text-decoration-color: initial;" align="”justify”">Jurnal Kesehatan MERCUSUAR (<strong style="box-sizing: border-box; font-weight: bold;">JURNAL OF HEALTH MERCUSUAR) </strong>is a journal that publishes the results of research, studies, and articles in the form of ideas about health or other disciplines related to health that other media have not published. Journals can contain studies on nursing, midwifery, public health, and speech therapy.</p> <p style="box-sizing: border-box; margin: 0px 0px 10px; font-family: Ubuntu, Tahoma, 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; font-style: normal; font-variant-ligatures: normal; font-variant-caps: normal; font-weight: 400; letter-spacing: normal; orphans: 2; text-align: justify; text-indent: 0px; text-transform: none; white-space: normal; widows: 2; word-spacing: 0px; -webkit-text-stroke-width: 0px; text-decoration-thickness: initial; text-decoration-style: initial; text-decoration-color: initial;" align="”justify”">Journals can be used by lecturers at health colleges, health practitioners, health nurses, teachers, health college students, and people interested in health issues. Journals are published twice a year, in April and October. This journal can be accessed in the jurnal.mercubaktijaya.ac.id</p>Universitas Mercubaktijayaen-USJURNAL KESEHATAN MERCUSUAR2654-9751HUBUNGAN TINGKAT KECEMASAN IBU PRIMIPARA DENGAN PENGELUARAN ASI PADA MASA NIFAS 1-7 HARI DI WILAYAH KERJA UPTD PUSKESMAS PINTU ANGIN SIBOLGA UTARA
https://jurnal2.mercubaktijaya.ac.id/index.php/mercusuar/article/view/581
<p>Ibu yang pertama kali melahirkan biasanya menimbulkan perasaan cemas sehingga produksi ASI yang dihasilkan sedikit atau tidak keluar sama sekali pada 1-7 hari pasca melahirkan, sehingga ibu mencari alternatif untuk memenuhi kebutuhan bayi dengan memberikan susu formula. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan tingkat kecemasan ibu primipara dengan pengeluaran ASI pada masa nifas 1-7 hari di Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Pintu Angin Sibolga Utara. Jenis penelitian yang digunakan adalah analitik dengan rancangan <em>cross sectional. </em>Penelitian ini dilakukan di Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Pintu Angin Sibolga Utara pada bulan November-Desember tahun 2024. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu nifas 1-7 hari di Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Pintu Angin Sibolga Utara sebanyak 103 orang dan sampel sebanyak 51 responden dengan teknik <em>purposive sampling</em>. Analisa data dilakukan secara univariat dan bivariat menggunakan uji <em>chi square. </em>Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 51 ibu primipara sebagian besar mengalami kecemasan sedang sebanyak 23 responden (45,1%). Pengeluaran ASI pada masa nifas 1-7 hari sebagian besar tidak lancar sebanyak 32 responden (62,7%). Ada hubungan tingkat kecemasan ibu primipara dengan pengeluaran ASI pada masa nifas 1-7 hari dengan <em>p-value</em> 0,001 (p<0,05). Kesimpulan penelitian ini adalah ada hubungan tingkat kecemasan ibu primipara dengan pengeluaran ASI pada masa nifas 1-7 hari di Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Pintu Angin Sibolga Utara. Diharapkan penelitian ini memberikan informasi kesehatan dan pengetahuan tentang teknik nonfarmakologis yang efektif mengenai manajemen kecemasan agar kecemasan yang di alami ibu dapat berkurang sehingga pengeluaran ASI menjadi lebih lancar.</p>Harlina HarlinaDebi Novita SiregarWulandari Ayu NingsihEvi Nurlija SilabanRina Yanti SiagianNova Friska Tamba
Copyright (c) 2025 JURNAL KESEHATAN MERCUSUAR
2025-04-302025-04-308111010.36984/jkm.v8i1.581Hubungan Pelaksanaan Manajemen Patient Safety dengan Mutu Pelayanan Kesehatan di Ruangan Rawat Inap Rumah Sakit Madina Bukittinggi
https://jurnal2.mercubaktijaya.ac.id/index.php/mercusuar/article/view/555
<p><em>Patient safety can try to prevent injuries due to errors caused by doing or not doing an action that should be taken. This can be achieved by improving the quality of health services provided by all hospital staff. The purpose of this study was to determine the Relationship between the Implementation of Patient Safety Management and the Quality of Health Services in the Inpatient Room of Madina General Hospital Bukittinggi. This study used a quantitative correlation method. This data collection was carried out in August 2024 by giving questionnaires to 25 inpatient nurses. The results of this study showed that there were 5 people (71.4%) who had the category of poor patient safety and poor health service quality, while poor patient safety with good service quality were 3 people (16.7%), good patient safety with poor service quality were 2 people (28.6%), then good patient safety with good service quality were 15 people (83.3%). The results of the statistical test obtained a value of p = 0.017 (p <0.05) meaning that the implementation of patient safety management is related to the quality of health services so that the better the implementation of patient safety, the higher the quality of health services in the inpatient room of Madina Bukittinggi General Hospital. Suggestions in this study are expected for further researchers to be able to perfect this study.</em></p>Miftahul KhairaniPratiwi Soni RedhaSylvia Adi Putri
Copyright (c) 2025 JURNAL KESEHATAN MERCUSUAR
2025-04-302025-04-3081111810.36984/jkm.v8i1.555PERILAKU KELUARGA TENTANG PARENTING EDUCATION UNTUK TUMBUH KEMBANG BAYI DI WILAYAH KERJA UPTD PUSKESMAS LANGSA KOTA
https://jurnal2.mercubaktijaya.ac.id/index.php/mercusuar/article/view/576
<p>Masalah gangguan perkembangan anak dari tahun ke tahun masih belum teratasi. Pada tahun 2022, gangguan tumbuh kembang anak di Indonesia sebesar 7,51%. Oleh karena itu, keluarga, terutama orang tua, memiliki peran yang sangat penting dalam mendukung tumbuh kembang bayi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perilaku keluarga tentang <em>parenting education</em> untuk tumbuh kembang bayi di Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Langsa Kota. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif yang berjenis deskriptif<em>.</em> Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh keluarga yang memiliki bayi di Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Langsa Kota sebanyak 110 orang. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 52 responden<em>.</em> Analisis data penelitian ini menggunakan analisis univariat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa karakteristik responden berdasarkan usia sebagian besar berusia 30-39 tahun sebanyak 27 responden (51,9%), berdasarkan paritas sebagian besar multipara sebanyak 40 responden (76,9%), berdasarkan pendidikan sebagian besar berpendidikan menengah (SMA/Sederajat) sebanyak 46 responden (88,5%), berdasarkan pekerjaan sebagian besar IRT sebanyak 46 responden (88,5%) dan berdasarkan usia bayi sebagian besar 7-12 bulan sebanyak 49 responden (94,2%). Perilaku keluarga tentang <em>parenting education</em> untuk tumbuh kembang bayi sebagian besar kurang baik sebanyak 30 responden (57,7%). simpulan<strong>:</strong> Perilaku keluarga tentang <em>parenting education</em> untuk tumbuh kembang bayi di Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Langsa Kota sebagian besar kurang baik.</p> <p><strong> </strong></p>Novie Kartika DewiDebora PaninsariAde Irawati Ulfa TanjungMarni Hutabarat
Copyright (c) 2025 JURNAL KESEHATAN MERCUSUAR
2025-04-302025-04-3081192510.36984/jkm.v8i1.576HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU DALAM MEMBERIKAN STIMULASI TUMBUH KEMBANG BAYI DI WILAYAH KERJA UPTD PUSKESMAS SIMPANG JERNIH KABUPATEN ACEH TIMUR
https://jurnal2.mercubaktijaya.ac.id/index.php/mercusuar/article/view/578
<p>Pertumbuhan dan perkembangan adalah sebuah proses yang terjadi secara beriringan dengan bertambahnya umur anak, Stimulasi paling banyak didapatkan dari lingkungan terdekat anak adalah Keluarga atau orang tua. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pengetahuan dan sikap ibu dalam memberikan stimulasi tumbuh kembang bayi di wilayah kerja uptd puskesmas simpang jernih kabupaten aceh timur. Jenis penelitian yang digunakan adalah kuantitatif dengan pendekatan <em>cross sectional. </em>Sampel dalam penelitian ini adalah seluruh bayi usia 0-12 bulan di Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Simpang Jernih Kabupaten Aceh Timur sebanyak 155 orang, teknik <em>total sampling</em>. Analisa data yaitu iat dan bivariat menggunakan uji <em>chi square. </em>Hasil penelitian menunjukkan bahwa karakteristik responden berdasarkan usia sebagian besar berusia 20-29 tahun sebanyak 40 responden (65,6%), berdasarkan pendidikan sebagian besar berpendidikan menengah (SMA/Sederajat) sebanyak 44 responden (72,1%), berdasarkan pekerjaan sebagian besar IRT sebanyak 49 responden (80,3%) dan berdasarkan usia anak sebagian besar berusia 7-12 bulan sebanyak 37 responden (60,7%). Kesimpulan penelitian ini adalah Ada Hubungan Pengetahuan Dan Sikap Ibu Dengan Stimulasi Tumbuh Kembang Bayi Di Wilayah Kerja Uptd Puskesmas Simpang Jernih Kabupaten Aceh Timur.</p>Liana AnggrianyDebora PaninsariFira MumekFlori Niscaya Ria ZebuaHikmalia Sekartika SyahputriIsma Muliana
Copyright (c) 2025 JURNAL KESEHATAN MERCUSUAR
2025-04-302025-04-3081263410.36984/jkm.v8i1.578Faktor yang Berhubungan dengan Tindakan Pengelolaan Limbah Medis Padat Rumah Sakit
https://jurnal2.mercubaktijaya.ac.id/index.php/mercusuar/article/view/607
<p>Pengelolaan limbah padat medis rumah sakit memerlukan prosedur yang tepat dan terstandar. Data dari Rumah Sakit BMC Kota Padang menunjukkan bahwa sekitar 70% perawat belum melaksanakan pengelolaan limbah padat medis dengan baik. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi beragam faktor yang memengaruhi tindakan perawat dalam mengelola limbah padat medis pada RS BMC Kota Padang pada periode 2024. Metode penelitian yang digunakan adalah survei analitik dengan desain <em>cross-sectional</em>, yang dilaksanakan selama bulan Juli tahun 2024 di RS BMC Kota Padang. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 62 orang, yang diambil berdasarkan teknik <em>purposive sampling</em> responden dipilih berdasarkan kriteria: perawat yang terlibat langsung dalam kegiatan pengelolaan limbah medis padat. Analisis data dilakukan menggunakan aplikasi SPSS, dengan uji statistik <em>Chi-square</em>. Hasil analisis univariat mengindikasikan bahwa 53,2% perawat memiliki pengelolaan limbah padat medis yang buruk, 48,4% memiliki pengetahuan yang rendah, 58,1% menunjukkan sikap negatif, dan 59,7% memiliki masa kerja yang baru. Analisis bivariat mengungkapkan adanya hubungan antara pengetahuan (<em>p</em>= 0,020), sikap (<em>p</em> = 0,025), serta masa kerja dari perawat (<em>p</em>= 0,003) akan pengelolaan limbah padat medis pada RS BMC Kota Padang. Oleh karena itu, disarankan untuk meningkatkan sosialisasi dan pelatihan kepada perawat mengenai pengelolaan limbah medis padat guna meminimalkan pencemaran lingkungan serta mencegah penyebaran penyakit infeksi</p>Nova ArikhmanFani Widya SariSri OktarinaAgustika AntoniHary BudimanSri MindayaniErni MaywitaSevilla Ukhtil Huvaid
Copyright (c) 2025 JURNAL KESEHATAN MERCUSUAR
2025-04-302025-04-3081354410.36984/jkm.v8i1.607PENGARUH HIPNOTERAPI TERHADAP KECEMASAN IBU HAMIL DALAM MENGHADAPI PERSALINAN PASCA BENCANA DI KLINIK NETTY
https://jurnal2.mercubaktijaya.ac.id/index.php/mercusuar/article/view/568
<p>Bencana alam merupakan peristiwa yang berdampak pada ibu hamil karena secara fisik dan mental mengalami kejadian traumatis dan mengerikan akibat bencana dapat mengakibatkan stress dan trauma mendalam. Salah satu metode yang dapat digunakan adalah hipnoterapi. Hipnoterapi merupakan sebuah pendekatan yang kerap digunakan untuk mengatasi kecemasan. Strategi yang digunakan berupa kombinasi rileksasi fisik dan merestruksturisasi kognitif untuk mengatasi kecemasan. Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan, metode hipnoterapi ini belum pernah dilakukan untuk mengatasi kecemasan pada ibu hamil khusus nya di Klinik Netty. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh hipnoterapi terhadap kecemasan ibu hamil dalam menghadapi persalinan pascabencana. Desain penelitian yang digunakan adalah eksperimen semu (quasi experiment) dengan pendekatan pretest-posttest control group design. Sampel terdiri dari 22 orang ibu hamil yang terbagi dalam dua kelompok, yaitu 11 orang kelompok eksperimen dan 11 orang kelompok kontrol. Hipnoterapi diberikan hanya kepada kelompok eksperimen. Hasil uji Paired Sample T-Test pada kelompok eksperimen menunjukkan nilai t sebesar 5,81 dan nilai signifikansi (2-tailed) sebesar 0,00 (p < 0,05). Hal ini menunjukkan adanya perbedaan yang signifikan pada tingkat kecemasan ibu hamil sebelum dan sesudah diberikan hipnoterapi. Sementara itu, pada kelompok kontrol diperoleh nilai t sebesar -6,07 dan nilai signifikansi (2-tailed) sebesar 0,00, yang juga menunjukkan hasil signifikan. Namun demikian, perbedaan yang terjadi bersifat negatif, yang mengindikasikan bahwa tanpa intervensi, tingkat kecemasan justru cenderung meningkat atau tidak membaik. Maka dari itu hipnoterapi efektif dalam menurunkan kecemasan ibu hamil dalam menghadapi persalinan pascabencana. Hipnoterapi dapat menjadi salah satu intervensi non-farmakologis yang direkomendasikan dalam pelayanan kesehatan maternal, khususnya di wilayah terdampak bencana</p>ZulfitaUlfy MarsyahDesi WildayaniTsamarah KurniadiYola Indrika SariRahmi Azzuhri WirmanevaGiva Aulia
Copyright (c) 2025 JURNAL KESEHATAN MERCUSUAR
2025-04-302025-04-3081455110.36984/jkm.v8i1.568PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU TENTANG PEMANFAATAN TEKNOLOGI DALAM TUMBUH KEMBANG BAYI DI WILAYAH KERJA UPTD PUSKESMAS KUTA PADANG LAYUNG KECAMATAN BUBON KABUPATEN ACEH BARAT
https://jurnal2.mercubaktijaya.ac.id/index.php/mercusuar/article/view/574
<p>Tumbuh kembang bayi mencakup perkembangan fisik, motorik, kognitif, bahasa, dan sosial. Pemanfaatan teknologi dalam menunjang tumbuh kembang bayi menjadi salah satu topik yang semakin mendapatkan perhatian, seiring dengan pesatnya perkembangan teknologi di berbagai aspek kehidupan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengetahuan dan sikap ibu tentang pemanfaatan teknologi dalam tumbuh kembang bayi di Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Kuta Padang Layung Kecamatan Bubon Kabupaten Aceh Barat. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif yang berjenis deskriptif<em>. </em>Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh bayi di Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Kuta Padang Layung Kecamatan Bubon Kabupaten Aceh Barat sebanyak 122 orang. Sampel pada penelitian ini sebanyak 55 responden dengan teknik <em>purposive sampling</em>. Analisa data dilakukan secara univariat<em>. </em>Hasil penelitian menunjukkan bahwa bahwa dari 55 responden mayoritas berpengetahuan kurang tentang pemanfaatan teknologi dalam tumbuh kembang sebanyak 26 responden (47,3%) dan mayoritas bersikap negatif tentang pemanfaatan teknologi dalam tumbuh kembang sebanyak 34 responden (61,8%). Kesimpulan dari penelitian ini adalah sebagian besar ibu memiliki pengetahuan kurang dan bersikap negatif ibu tentang pemanfaatan teknologi dalam tumbuh kembang bayi di Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Kuta Padang Layung Kecamatan Bubon Kabupaten Aceh Barat. Diharapkan bagi puskesmas dapat memberikan edukasi mengenai pemanfaatan teknologi dalam tumbuh kembang bayi. Selain itu peran serta tenaga kesehatan juga harus ikut serta dalam memberikan pengetahuan yang lebih optimal kepada ibu- ibu agar semua ibu dapat memanfaatkan teknologi untuk tumbuh kembang bayi.</p>Vivi Satria Putri PutriDebora PaninsariSitti Zaitun PhonnaZaitun Ritaqwin
Copyright (c) 2025 JURNAL KESEHATAN MERCUSUAR
2025-04-302025-04-3081526010.36984/jkm.v8i1.574PERAN IBU DALAM OPTIMALKAN FASE GOLDEN AGE PADA BAYI GUNA CEGAH STUNTING DI WILAYAH KERJA UPTD PUSKESMAS LANGSA KOTA
https://jurnal2.mercubaktijaya.ac.id/index.php/mercusuar/article/view/577
<p>Permasalahan gizi merupakan salah satu permasalahan pada anak yang dialami oleh setiap negara khususnya pada balita. <em>Stunting</em> adalah masalah kurang gizi kronis yang disebabkan oleh kurangnya asupan gizi dalam waktu lama akibat pemberian makanan yang tidak sesuai. Data WHO tahun 2022 menyebutkan bahwa sebesar 55% balita didunia mengalami <em>stunting</em>. Berdasarkan Kemenkes tahun 2022 sebesar 21,6% anak di Indonesia menderita <em>stunting</em> sehingga dibutuhkan peran ibu dalam mencegah <em>stunting</em>. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran ibu dalam optimalkan fase <em>golden age </em>pada bayi guna cegah <em>stunting </em>di Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Langsa Kota. Jenis penelitian yang digunakan adalah <em>deskriptif. </em>Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu yang memiliki bayi sebanyak 248 orang. Sampel penelitian dihitung menggunakan rumus slovin sebanyak 71 responden dengan teknik <em>purposive sampling</em>. Analisa data dilakukan secara univariat<em>. </em>Hasil penelitian menunjukkan bahwa karakteristik responden berdasarkan usia sebagian besar berusia 20-29 tahun sebanyak 46 responden (64,8%), berdasarkan pendidikan sebagian besar berpendidikan menengah (SMA/Sederajat) sebanyak 52 responden (73,2%), berdasarkan pekerjaan sebagian besar IRT sebanyak 51 responden (71,8%) dan berdasarkan usia bayi sebagian besar 7-12 bulan sebanyak 41 responden (57,8%). Peran ibu dalam optimalkan fase <em>golden age </em>pada bayi guna cegah <em>stunting </em>sebagian besar kurang baik sebanyak 32 responden (45,1%) dan sebagian kecil menerapkan peran yang baik sebanyak 18 responden (25,4%). Disarankan kepada Puskesmas Langsa Kota agar dapat memberikan penyuluhan dan edukasi tentang pencegahan <em>stunting</em> pada bayi kepada seluruh orang tua agar semua orang tua khususnya ibu dapat mengoptimalkan fase <em>golden age </em>pada bayi.</p>Mella Santika TinambunanDebora PaninsariYutikaAoudry PurbaKarmila Syari
Copyright (c) 2025 JURNAL KESEHATAN MERCUSUAR
2025-04-302025-04-3081616710.36984/jkm.v8i1.577PENERAPAN PALIATIF CARE PASIEN CHRONIC KIDNEY DISEASE (CKD) TERHADAP KUALITAS HIDUP PASIEN YANG MENJALANI TERAPI HEMODIALISA DI RUANG HEMODIALISA RUMAH SAKIT UMUM ROYAL PRIMA MEDAN TAHUN 2024
https://jurnal2.mercubaktijaya.ac.id/index.php/mercusuar/article/view/575
<p>CKD adalah salah satu penyakit yang menjadi masalah besar di dunia karena penyakit CKD dapat menyebabkan kerja fungsi ginjal. Pasien PGK membutuhkan terapi untuk mempertahankan kulitas hidup pasien. Salah satu terapi yang direkomendasikan yaitu hemodialisis (HD). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penerapan <em>paliatif care</em> pasien <em>Chronic Kidney Disease</em> (CKD) terhadap kualitas hidup pasien yang menjalani terapi hemodialisa di Ruang Hemodialisa Rumah Sakit Umum Royal Prima Medan Tahun 2024. Jenis penelitian yang digunakan adalah <em>Quasi Eksperimen</em>. Pendekatan yang dipilih adalah <em>one group pretest-postest</em>, Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pasien gagal ginjal kronik yang menjalani terapi hemodialisa di Ruang Hemodialisa Rumah Sakit Umum Royal Prima Medan sebanyak 55 orang. dengan teknik <em>total sampling</em>. Analisa data secara univariat dan bivariat<em>. </em>Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata skor kualitas hidup pasien gagal ginjal kronik sebelum penerapan <em>paliatif care </em>adalah 60,3 dengan standar deviasi 11,034 dan <em>confidence interval</em> (46-91).Sesudah penerapan <em>paliatif care</em> rata-rata kualitas hidup meningkat menjadi 63,8 dengan standar deviasi 11,251 dan <em>confidence interval</em> (49-99). Ada pengaruh penerapan <em>paliatif care </em>pasien <em>chronic kidney disease </em>(CKD) terhadap kualitas hidup pasien yang menjalani terapi hemodialisa dengan <em>p-value </em>0,001 (<em>p</em><0,05). Kesimpulan penelitian ini adalah ada pengaruh penerapan <em>paliatif care</em> pasien <em>Chronic Kidney Disease</em> (CKD) terhadap kualitas hidup pasien yang menjalani terapi hemodialisa di Ruang Hemodialisa Rumah Sakit Umum Royal Prima Medan.</p>Subandi SubandiTiarnida NababanPriska Elfrida WaruwuFitri Silvia SimbolonPaul Gilbert H. Sipahutar
Copyright (c) 2025 JURNAL KESEHATAN MERCUSUAR
2025-04-302025-04-3081687710.36984/jkm.v8i1.575Pengaruh Usia dan Kadar Asam Urat Terhadap Risiko Hiperurisemia
https://jurnal2.mercubaktijaya.ac.id/index.php/mercusuar/article/view/616
<p>Hiperurisemia adalah kondisi yang terjadi akibat tingginya kadar asam urat dalam darah, yang dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan seperti <em>gout</em> dan penyakit ginjal. Di Indonesia, kasus hiperurisemia ditemukan cukup tinggi, dengan prevalensi sekitar 24% pada pria dan hampir 12% pada wanita, dan kecenderungannya meningkat seiring pertambahan usia serta pola hidup yang kurang sehat. Usia dan kadar asam urat diketahui sebagai faktor penting yang mempengaruhi risiko hiperurisemia, tetapi hubungan antara kedua faktor ini masih memerlukan penelitian lebih lanjut untuk memahami pengaruhnya secara mendalam. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi hubungan antara usia dan kadar asam urat serta perbedaan kadar asam urat antara kelompok dengan risiko hiperurisemia dan kelompok tanpa risiko. Sebanyak 42 responden, terdiri dari 21 dewasa dan 21 lansia, diikutsertakan dalam studi ini. Data mengenai kadar asam urat dan riwayat penyakit yang menjadi faktor risiko hiperurisemia dikumpulkan dan dianalisis menggunakan uji korelasi, ANOVA, dan uji t. Hasil analisis menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan signifikan antara usia dan kadar asam urat, dengan nilai korelasi sebesar -0,007. Uji ANOVA juga menunjukkan bahwa variasi kadar asam urat antar kelompok usia tidak signifikan (F hitung < F kritis, p = 0,91). Selain itu, uji t satu arah dan dua arah menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan signifikan dalam kadar asam urat antara kelompok dengan risiko hiperurisemia dan kelompok tanpa risiko, dengan <em>p-value</em> masing-masing sebesar 0,46 (<em>one-tailed</em>) dan 0,91 (<em>two-tailed</em>).. Penelitian ini memiliki beberapa keterbatasan, termasuk ukuran sampel yang terbatas dan potensi bias dari metode pengumpulan data subyektif. Oleh karena itu, Penelitian lanjutan dengan variabel yang lebih beragam dan metode ukur yang lebih akurat tetap diperlukan. Masyarakat juga disarankan untuk mulai menjaga pola makan dan rutin memeriksakan kadar asam urat guna mencegah risiko gangguan kesehatan yang lebih serius.</p>Bangkit Ina FerawatiMira Setiana
Copyright (c) 2025 JURNAL KESEHATAN MERCUSUAR
2025-04-302025-04-3081788610.36984/jkm.v8i1.616PENGARUH HEALTH EDUCATION PERAWATAN PITA SUARA TERHADAP PENGETAHUAN GANGGUAN SUARA LANSIA DI KECAMATAN LUBUK BEGALUNG PADANG
https://jurnal2.mercubaktijaya.ac.id/index.php/mercusuar/article/view/560
<p>Penurunan fisiologis pada lansia khususnya pada organ bicara biasa mengakibatkan lansia mengalami kesulitan berbicara karena pita suara dan otot kotak suara (laring) melemah, kesulitan membuat kata terdengar dengan benar. Gangguan ini bisa disebabkan oleh kelemahan otot, stroke, cedera otak, atau demensia. Gangguan bicara yang umum meliputi: Afasia, Apraksia, Disartria Gangguan komunikasi social, Gangguan menelan (disfagia) dan Gangguan bahasa serta Gangguan komunikasi kognitif. (Candra, 2019). Menurut WHO, 2023 Jumlah lansia yang mengalami ganguan suara 19,2 %. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat adanya pengaruh perawatan pita suara oleh lansia di rumah dengan gangguan komunikasi lansia. Metode pada penelitian ini adalah melakukan intervensi pada sekelompok lansia yaitu melakukan <em>health education</em> tentang perawatan pita suara lansia di rumah di kelurahan Batuang Taba Kecamatan Lubuk Begalung kota Padang dengan populasi 89 orang dan sampel 10 orang yang dilakukan pada tanggal 16 - 18 Desember 2024. Hasil dari penelitian setelah dilakukan uji pairet sampel t-test yang dipakai dalam penelitian ini, menunjukan nilai p value = ( p<0,05) maka dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh pemberian healt education tentang perawatan pita suara di kelurahan Batuang Taba Kecamatan lubuk Begalung Kota Padang.Setelah dilakukan penelitian diharapkan lansia memahai dan mau melaksanakan perawatan pita suaranya sehar- hari di rumah. </p> <p> </p>Aida MinropaJumiartiYuli Afmi Ropita Sari
Copyright (c) 2025 JURNAL KESEHATAN MERCUSUAR
2025-04-302025-04-3081879310.36984/jkm.v8i1.560PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERILAKU REMAJA TENTANG PENCEGAHAN STUNTING: STUDI ANALISIS DI PESANTREN PERKAMPUNGAN MINANGKABAU YAYASAN SHINE AL FALAH PADANG
https://jurnal2.mercubaktijaya.ac.id/index.php/mercusuar/article/view/597
<p>Remaja merupakan kelompok yang rentan terhadap malnutrisi karena kebutuhan gizi yang meningkat selama masa pertumbuhan, Remaja yang malnutrisi kelak akan menjadi calon ibu yang juga akan menghasilkan anak stunting. Salah satu model Pendidikan yang ada di Indonesia adalah pondok pesantren dan masih memerlukan perhatian, baik dalam akses pelayanan kesehatan, perilaku sehat maupun kesehatan lingkungan yang sangat mempengaruhi kesehatan reproduksi remaja. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan pengetahuan dan sikap tentang stunting dengan perilaku remaja terkait pencegahan stunting di Pesantren Perkampungan Minangkabau Yayasan Shine Al Falah Padang. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitaf dengan populasi remaja putri Pesantren Perkampungan Minangkabau Yayasan Shine Al Falah Padang usia 16-19 tahun. Sampel dipilih dengan menggunakan teknik <em>consecutive sampling</em> dengan jumlah sampel sebanyak 30 orang. Peneliti menggunakan kuesioner untuk mengukur pengetahuan, sikap dan perilaku responden tentang pencegahan stunting. Hasil penelitian akan diolah dan dianalisa dengan menggunakan analisis deskriptif dan analitik (uji Chi Square). Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebesar 56,7% responden memiliki pengetahuan yang tinggi tentang stunting, sebesar 56,7% responden memiliki sikap yang baik tentang stunting, sebesar 60% responden memiliki perilaku yang kurang baik dalam pencegahan stunting. Hasil Analisa bivariat diperoleh adanya hubungan pengetahuan dengan perilaku pencegahan stunting (p value = 0,000, p<0,05) dan tidak ada hubungan sikap dengan perilaku remaja terkait pencegahan stunting (p value = 0,956, p value>0,05). Dapat disimpulkan bahwa separuh responden memiliki pengetahuan yang tinggi dan sikap yang baik tentang stunting, lebih dari separuh responden memiliki perilaku yang kurang baik dalam pencegahan stunting dan ada hubungan pengetahuan dengan perilaku pencegahan stunting dan tidak ada hubungan sikap dengan perilaku remaja terkait pencegahan stunting. Diharapkan pihak pesantren, dapat bekerjasama dengan unit pelayanan kesehatan terdekat untuk melakukan upaya peningkatan pengetahuan, sikap dan perbaikan perilaku santri tentang pencegahan stunting.</p>Widya LestariDesi Wildayani
Copyright (c) 2025 JURNAL KESEHATAN MERCUSUAR
2025-04-302025-04-30819410110.36984/jkm.v8i1.597Pemberian Buah Naga dan Jus Jambu Biji Merah Terhadap Kadar Hemoglobin Pada Remaja Putri dengan Anemia Ringan
https://jurnal2.mercubaktijaya.ac.id/index.php/mercusuar/article/view/600
<p>Anemia adalah suatu keadaan dimana tubuh mengalami kekurangan kadar hemoglobin dalam darah dan salah satu faktor terjadinya anemia yaitu kekurangan zat besi yang diperlukan dalam proses sintesis Hb. Tujuan memberikan asuhan kebidanan pada Remaja putri dan mengetahui Efektivitas buah naga dan jus jambu biji merah peningkatan Hemoglobin.pada Remaja di desa tanjung harapan 1 trimulyo tanjung bintang lampung selatan. Metode penelitian dengan pendekatan studi kasus. Sampel penelitian adalah remaja putri usia 16 tahun yang sedang mengalami anemia ringan sebanyak 2 orang, dilakukan dengan cara mengobservasi remaja putri dengan anemia ringan diberikan buah naga dan jus jambu biji merah Hasil: Perbandingan buah naga dan jus jambu biji merah sebelum dilakukan intervensi buah naga dan jus jambu biji merah responden mengalami anemia ringan, setelah dilakukan pemberian buah naga selama 7 hari anemia ringan mengalami peningkatan signifikan sedangkan hasil pemberian jus jambu biji merah selama 7 hari peningkatan hemoglobin perlahan. Kesimpulan : anemia ringan pada remaja putri yang diberikan intervensi buah naga lebih banyak meningkat di banding pada dengan jus jambu biji merah</p>Reni Asih Reni AsihPutri Agus FebriyaniRetno Puji
Copyright (c) 2025 JURNAL KESEHATAN MERCUSUAR
2025-04-302025-04-308110211010.36984/jkm.v8i1.600EFEKTIFITAS TERAPI KREASI MENGGAMBAR TERHADAP TINGKAT DEPRESI LANSIA
https://jurnal2.mercubaktijaya.ac.id/index.php/mercusuar/article/view/601
<p>Lanjut usia adalah tahapan akhir perkembangan hidup manusia. Persentase lansia Indonesia mengalami peningkatan setidaknya 4 persen selama lebih dari satu dekade (2010-2022) sehingga menjadi 11,75 persen. Indonesia saat ini sudah menuju kepada kondisi populasi menua dengan persentase lansia sebesar 9,7%. Prevelensi lansia Di Sumatera Barat berdasarkan kelompok umur yaitu 62,11% lansia muda, 27,57% lansia madya, 10,32 % lansia tua. Lansia rentan mengalami permasalah karena proses <em>degenerative </em>salah satu permasalahan psikologis yaitu depresi. Adapun salah satu cara mengatasi depresi pada lansia yaitu <em>art therapi</em> menggambar. Penelitian bertujuan untuk melihat pengaruh kreasi menggambar terhadap tingkat lansia. Penelitian ini menggunakan metode <em>Quasi-Eksperiment </em><em>one Group pre-post desaign</em>. Populasi dalam penelitian adalah lansia. Jumlah Sampel yaitu 25 lansia yang mengalami depresi. Teknik <em>purposive sampling</em> akan dilakukan untuk penentuan sampel. Instrument yang akan digunakan adalah kuesioner DASS 42. Hasil penelitian akan diolah dengan uji statistik <em>T-Test</em>. Hasil penelitian menunjukan bahwa rerata tingkat depresi lansia sebelum diberikan terapi menggambar 24,08, sedangkan sesudah diberikan terapi menggambar yaitu 18,08 serta pengaruh terapi menggambar terhadap tingkat depresi lansia dengan <em>p value</em> 0,001. Terdapat pengaruh terapi menggambar terhadap tingkat depresi lansia. Diharapkan penelitian ini dapat dijadikan salah satu program di posyandu lansia wilayah kerja Puskesmas Kuranji Padang</p>Rizka AusriantiMeria Kontesa
Copyright (c) 2025 JURNAL KESEHATAN MERCUSUAR
2025-04-302025-04-308111111810.36984/jkm.v8i1.601PENGARUH SPRITUAL SELF TALK TERHADAP KECEMASAN PADA IBU HAMIL PRIMIGRAVIDA
https://jurnal2.mercubaktijaya.ac.id/index.php/mercusuar/article/view/603
<p>Kecemasan selama masa kehamilan merupakan suatu kondisi yang perlu mendapat penanganan yang serius, karena menimbulkan kondisi yang tidak baik terhadap janin, anak dan masa remaja seperti hipoksia, bradikardi, kematian janin, kelahiran prematur, BBLR, neurobehavioral dan keterlambatan perkembangan, autisme, kelainan jantung, gangguan reaksi koqnitif masa remaja, dan gangguan perkembangan otak janin. Permasalahan berdasarkan survei awal pada Klinik Bersalin bersama wilayah kerja sama Puskesmas Nanggalo Padang didapatkan gambaran, rata-rata ibu hamil yang kontrol dan melahirkan lebih dari 50% pada fase kehamilan anak pertama atau primigravida, dan 7 dari 10 ibu hamil mengalami masalah psikologis, berupa kecemasan yang berkepanjangan hingga ada 2 ibu hamil yang dirawat karena mengalami komplikasi akibat stres atau kecemasan yang berdampak pada janin dalam kandungan. Tujuan Penelitian untuk melihat pengaruh Model spiritual Self Talk terhadap kecemasan pada Ibu hamil primigravida. Metode penelitian Quasi eksperiment dengan desain pre-post test, dengan metode pengambilan sampel Proposive sampling pada Ibu hamil di Klinik Bersama Wilayah Kerja Puskesmas Nanggalo. Luaran pada Penelitian adalah publish di jurnal nasional terakreditasi Sinta 5 serta draf buku ajar tentang penatalaksanaan cemas pada ibu hamil. Hasil penelitian terdapat perbedaan secara signifikan antara kecemasan sebelum dengan kecemasan sesudah dilakukan intervensi spritual self talks dengan nilai p value <0,05 yaitu p value 0,00.</p>Viki YusriFebriyanti
Copyright (c) 2025 JURNAL KESEHATAN MERCUSUAR
2025-04-302025-04-308111912410.36984/jkm.v8i1.603HUBUNGAN UMUR DAN JENIS KELAMIN TERHADAP KEMAMPUAN INTERAKSI SOSIAL ANAK AUTIS
https://jurnal2.mercubaktijaya.ac.id/index.php/mercusuar/article/view/604
<p>Permasalahan utama yang dihadapi anak autis adalah ketidakmampuan dalam melakukan interaksi sosial, tidak memiliki respons sosial dan empati, komunikasi sosial bermasalah serta kesulitan dalam menjalin hubungan sosial<strong><em>.</em> </strong>Banyak faktor yang menyebabkan anak autis tidak dapat berinteraksi sosial secara baik diantaranya adalah motivasi, jenis kelamin, lingkungan, nilai latar belakang sosio kultural, dan usia. Faktor usia dan jenis kelamin cenderung lebih besar mempengaruhi interkasi anak autis. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran hubungan usia dan jenis kelamin terhadap kemampuan interaksi sosial anak berkebutuhan khusus (Autisme). Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan desain<em> deskriptif analitik dengan desain cross-sectional</em>. Sampel pada penelitian ini adalah Anak berkebutuhan khusus (Autisme) di PKh Autisma YPPA dengan instrumen yang akan digunakan pada penelitian ini adalah <em>Autism Treatment Evaluation Checlist (ATEC)</em>. Hasil penelitian ini menunjukkan kemampuan interaksi sosial pada anak autis hampir seluruhnya mempunyai kriteria kurang baik. Faktor yang mempengaruhinya adalah umur.</p>Guslinda GuslindaYola YolandaAfifah Nabila PutriTifa AlbiqyahGaluh Maharani PutriDina Gustina Putri
Copyright (c) 2025 JURNAL KESEHATAN MERCUSUAR
2025-04-302025-04-308112513010.36984/jkm.v8i1.604PENGARUH BERKUMUR MADU TERHADAP MUKOSITIS PADA ANAK KANKER
https://jurnal2.mercubaktijaya.ac.id/index.php/mercusuar/article/view/606
<p>Mukositis merupakan salah satu dampak yang sering terjadi pada anak pasca kemoterapi. Madu merupakan suatu aktivitas mengunyah yang bertujuan untuk meningkatkan produksi saliva pada anak yang menderita kanker setelah menjalani kemoterapi. Tujuan penelitian untuk mengetahui pengaruh pemberian madu terhadap mukositis pada anak kanker yang menjalani kemoterapi dirumah Singgah Cahaya Padang. Desain penelitian ini menggunakan <em>quasi eksperimen</em> dengan pendekatan <em>one group</em> <em>pre-post test without control design.</em> Jumlah sampel pada penelitian ini yaitu sebanyak 12 pasien dengan teknik pengambilan sampel secara <em>purposive sampling</em>. Analisis data menggunakan uji statistik <em>paired sample t-test.</em> Hasil penelitian menunjukkan rerata skor mukosistis sebelum berkumur dengan larutan madu adalah 15,83, rerata skor mukosistis sesudah berkumur dengan larutan madu adalah 8,25 dan ada pengaruh berkumur dengan larutan madu terhadap mukositis pada anak kanker yang menjalani kemoterapi di Rumah Singgah Komunitas Cahaya Padang (p=0,000). Kesimpulan penelitian ini yaitu terdapat pengaruh berkumur dengan larutan madu terhadap mukositis pada anak kanker yang menjalani kemoterapi di Rumah Singgah Komunitas Cahaya Padang dan disarankan kepada pasien yang menjalani kemoterapi untuk mensosialisasikan tentang penggunaan larutan madu untuk berkumur pada pasien setelah menjalani kemoterapi sebagai upaya pencegahan terjadinya mukositis.</p>Rifka Putri AndayaniIses ReniFitria AlisaShanti Dafris
Copyright (c) 2025 JURNAL KESEHATAN MERCUSUAR
2025-04-302025-04-308113113810.36984/jkm.v8i1.606EFEKTIFITAS MODEL PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP KOGNITIF MAHASISWA TENTANG MATERI KEBUTUHAN OKSIGENASI
https://jurnal2.mercubaktijaya.ac.id/index.php/mercusuar/article/view/608
<p>Kemampuan kognitif dalam pendidikan keperawatan merupakan komponen penting untuk mempertanggungjawabkan tindakan dalam asuhan keperawatan yang profesional. Mahasiswa keperawatan diharapkan dapat menganalisis informasi, berfikir kritis, memiliki keterampilan klinis dan membuat keputusan yang benar dalam konteks klinis. <em>Problem Based Learning</em> merupakan suatu strategi pembelajaran yang berpusat pada mahasiswa, mengembangkan pembelajaran aktif, keahlian pemecahan masalah dan keterampilan. Penelitian ini betujuan untuk mengetahui efektivitas <em>Problem Based Learning </em>untuk meningkatkan kognitif mahasiswa. Desain penelitian ini adalah <em>quas</em><em>i eksperimen</em> dengan pendekatan <em>pre</em><em>-test</em> dan <em>post</em><em>-test</em> dengan populasi mahasiswa D-III Keperawatan Akper Kesdam I/BB Padang. Teknik pengampilan sampel adalah <em>total sampling</em> sejumlah 41 orang mahasiswa tingkat II. Hasil penelitian pemberian metode <em>Problem Based Learning</em> kepada mahasiswa tingkat II menunjukkan rata-rata nilai pretest 61.05 dan nilai posttest 86,71, hasil uji <em>paired sample t-test</em> tabel diatas memperoleh nilai <em>sig. (2 tailed)</em> 0,00, sesuai dengan pengambilan keputusan uji <em>paired sample t</em><em>-test</em> jika nilai <em>signifikansi (2-tailed)</em> < 0,05 sehingga H0 ditolak dan Ha diterima. Demikian dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan rata-rata kognitif mahasiswa sebelum dan sesudah diberikan perlakuan. Kesimpulan hasil penelitian yaitu adanya pengaruh model pembelajaran PBL dalam meningkatkan kognitif mahasiswa. Diharapkan metode PBL dapat diaplikasikan kepada mahasiswa keperawatan untuk meningkatkan kognitif pada semua mata kuliah.</p>Ade RahmanPradhita Hendriyeni
Copyright (c) 2025 JURNAL KESEHATAN MERCUSUAR
2025-04-302025-04-308113914510.36984/jkm.v8i1.608 EDUKASI CUCI TANGAN PAKAI SABUN (CTPS) DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA POSTER DAN VIDEO ANIMASI TERHADAP PERUBAHAN PERILAKU CTPS SISWA DI SDN 14 KOTO PANJANG
https://jurnal2.mercubaktijaya.ac.id/index.php/mercusuar/article/view/610
<p><em>Tangan dan jari merupakan media pembawa kuman yang dapat berpindah antara manusia ke manusia lain, salah satu cara memutus perpindahan kuman tersebut adalah dengan cara mencuci tangan menggunakan air mengalir dan sabun. Anak sangat perlu diawasi dalam pelaksanaan Cuci Tangan untuk menumbuhkan kebiasaan baik dalam PHBS. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui perubahan perilaku CTPS siswa setelah edukasi Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS) dengan menggunakan media poster dan video animasi </em>di SDN 14 Koto Panjang.Desain penelitian kuantitatif dengan pre experimental with the <em>one group pretest posttest design. Penelitian dilakukan dari bulan Desember 2023 sampai Juli 2024. Populasi penelitian ini adalah murid kelas IV,V, dan VI SDN 14 Koto Panjang dengan besar sampel 42 orang. Teknik sampling yang digunakan adalah propotional simple random sampling. Uji statistik yang digunakan adalah uji t-dependen. Hasil penelitian ini menunjukkan terdapat perbedaan rata-rata sebelum dan sesudah diberikan edukasi serta ada peningkatan pada pengetahuan dengan p-value=0,0001, sikap p-value=0,010, dan tindakan p-value=0,0001.Berdasarkan hasil penelitian disarankan kepada guru untuk memberikan edukasi secara berkala menggunakan media poster dan video animasi untuk upaya meningkatkan pengetahuan, sikap, dan tindakan CTPS. </em></p>Shafa ApriellaEfitraYessi FadriantiRendayati
Copyright (c) 2025 JURNAL KESEHATAN MERCUSUAR
2025-04-302025-04-308114615310.36984/jkm.v8i1.610Hubungan Pengetahuan dan Sikap Pasangan Usia Subur dengan Penggunaan Alat Kontrasepsi di RT 01 RW 04 Desa Dadok Tunggul Hitam
https://jurnal2.mercubaktijaya.ac.id/index.php/mercusuar/article/view/615
<p>Pemakaian alat kontrasepsi bertujuan untuk mengatur jarak kehamilan, yang berfokus pada pasangan usia subur. Akan tetapi masih banyak ibu PUS yang tidak memakainya karena berbagai faktor. Data PUS di Dadok Tunggul Hitam termasuk tertinggi dengan jumlah 8.140 akan tetapi akseptor rendah dengan persentase peserta KB 2.25%. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pengetahuan dan sikap pasangan usia subur dengan pemakaian alat kontrasepsi. Jenis penelitian ini adalah kuantitatif dengan desain deskriptif analitik yang menggunakan pendekatan cross sectional study. Populasi adalah semua ibu PUS di RT 01 RW 04 Kelurahan Dadok Tunggul Hitam, dengan 82 responden diambil dengan total sampling. Pengumpulan data menggunakan lembar kuesioner. Uji statistik yang digunakan adalah uji chi-square. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar responden memiliki pengetahuan baik, lebih dari separuh responden memiliki sikap negatif dan lebih dari responden tidak memakai alat kontrasepsi. Didapatkan hubungan bermakna antara pengetahuan (p value = 0,004) dan sikap (p value = 0,000) PUS dengan pemakaian alat kontrasepsi.</p>Murniati MuchtarNur HamniElvia MettiNettiLola Felnanda AmriHeppi Sasmita
Copyright (c) 2025 JURNAL KESEHATAN MERCUSUAR
2025-04-302025-04-308115416110.36984/jkm.v8i1.615HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP SISWA DENGAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) : JAJANAN SEHAT
https://jurnal2.mercubaktijaya.ac.id/index.php/mercusuar/article/view/611
<p>Data BPOM tahun 2022 mencatat 72 kasus Kejadian Luar Biasa (KLB) keracunan pangan, meningkat 44% dengan 5.505 orang terpapar terutama dari jasa boga dan jajanan. Di Kota Padang Sumatera Barat, ditemukan masyarakat mengonsumsi makanan berisiko tinggi, konsumsi makanan manis mencapai 48,51%, gorengan 43,44%, makanan dibakar 10,42%, dan penyedap 48,02%. Pada tanggal 11 Januari 2022, SDN 29 Gunung Sarik mengalami KLB keracunan makanan dengan 36 siswa. Tujuan penelitian untuk mengetahui untuk mengetahui tingkat pengetahuan dan sikap siswa tentang jajanan sehat dengan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) : jajanan sehat. Desain penelitian <em>cross-sectional study</em> yang dilakukan di SDN 29 Gunung Sarik Kota Padang. Populasi adalah siswa kelas IV dan V di SDN 29 Gunung Sarik Kota Padang besar sampel 47 orang. Analisa data menggunakan uji Chi square (? = 0,05). Hasil penelitian menunjukkan 74,5% responden memiliki pengetahuan baik tentang jajanan sehat, 72,3% responden memiliki sikap positif, dan 55,3% responden berperilaku baik dalam memilih jajanan sehat. Selanjutnya didapatkan adanya hubungan signifikan antara pengetahuan (p = 0,005<0,05) dan sikap siswa (p = 0,015<0,05) dengan perilaku jajanan sehat di SDN 29 Gunung Sarik Kota Padang</p> <p><em>Data from (BPOM) in 2022 reported 72 cases of</em> <em>Extraordinary Events (KLB related to)</em><em> food poisoning, a 44% increase, affecting 5,505 people, primarily from catering services and street food. In Kota Padang, Sumatera Barat, it was found that the community consumes high-risk foods, with consumption of sweets at 48.51%, fried foods at 43.44%, grilled foods at 10.42%, and seasonings at 48.02%. On 11<sup>th</sup> January 2022, SDN 29 Gunung Sarik experienced a food poisoning incident involving 36 students. The study aimed to determine the level of knowledge and attitudes of students about healthy snacks in relation to Clean and Healthy Living Behavior (PHBS): healthy snacks. The research design was a cross-sectional study conducted at SDN 29 Gunung Sarik in Kota Padang. The population consisted of fourth and fifth-grade students, with a sample of 47 students. Data analysis was using the Chi-square test (? = 0.05). The results showed that 74.5% of respondents had good knowledge about healthy snacks, 72.3% had a positive attitude, and 55.3% practiced good behavior in choosing healthy snacks. There was a significant relationship between knowledge (p = 0.005 < 0.05) and students' attitudes (p = 0.015 < 0.05) with the behavior of choosing healthy snacks at SDN 29 Gunung Sarik in Kota Padang</em></p>Yessi FadriyantiAqilah Khairifka ZainSuhaimiEfitraHerwatiVerra Widhi Astuti
Copyright (c) 2025 JURNAL KESEHATAN MERCUSUAR
2025-04-302025-04-308116217210.36984/jkm.v8i1.611